Senin, 27 Januari 2014

latihan



SOAL :

1.Definisikan perbedaan antara penjadualan secara preemptive dan nonpreemptive!
2. Jelaskan mengapa penjadualan strict nonpreemptive tidak seperti yang digunakan
di sebuah komputer pusat.
3. Apakah keuntungan menggunakan time quantum size di level yang berbeda dari
sebuah antrian sistem multilevel?

Pertanyaan nomor 4 sampai dengan 5 dibawah menggunakan soal berikut:
Misal diberikan beberapa proses dibawah ini dengan panjang CPU burst (
dalam milidetik)Semua proses diasumsikan datang pada saat t=0
Proses
Burst Time
Prioritas
P1
10
3
P2
1
1
P3
2
3
P4
1
4
P5
5
2

4. Gambarkan 4 diagram Chart yang mengilustrasikan eksekusi dari proses-proses
tersebut
menggunakan FCFS, SJF, prioritas nonpreemptive dan round robin.
5. Hitung waktu tunggu dari setiap proses untuk setiap algoritma penjadualan.
6. Jelaskan perbedaan algoritma penjadualan berikut:
• FCFS
• Round Robin
• Antrian Multilevel feedback
7. Penjadualan CPU mendefinisikan suatu urutan eksekusi dari proses terjadual.
Diberikan n buah proses yang akan dijadualkan dalam satu prosesor, berapa
banyak kemungkinan penjadualan yang berbeda? berikan formula dari n.
8. Tentukan perbedaan antara penjadualan preemptive dan nonpreemptive
(cooperative). Nyatakan kenapa nonpreemptive scheduling tidak dapat digunakan
pada suatu komputer center.
JAWABAN :
1.      PenjadwalanPreemptive
·        Padasaat proses sedangmenggunakan CPU àCPUdapatdiambilaliholeh proses lain.
·        Dalamhaliniharusselaludilakukanperbaikan data
PenjadwalanNon Preemptive
·          Jika proses sedangmenggunakan CPU à proses tersebutakanmembawa CPU sampai proses tersebutmelepaskannya (berhentidalamkeadaan wait)
2.      Karena pada saat Proses digunakan diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai, sedangkan komputer pusat dalam pengeksekusian proses dimulai dengan CPU Burst, setelah itu diikuti oleh I/O burst, lalu CPU Burst lagi lalu I/O Burst lagi begitu seterusnya dan dilakukan secara bergiliran sampai CPU Burst terakhir, proses akan berakhir dengan permintaan sistem untuk mengakhiri pengeksekusian dari pada melalui I/O Burst lagi.

3.      Keuntungan menggunakan time quantum size di level yang berbeda adalah dapat menjalankan proses lain saat prosesnya belum selesai dieksekusi. Dengan menggunakan waktu quantum, proses mempunyai jatah waktu pemrosesan yang sama dengan proses-proses yang lain.

4.       a. Gantt chart untuk FCFS 0 10 11 13 14 19
b. . Gantt chart untuk SJF 0 1 2 4 9 19
c. Gantt chart untuk prioritas nonpreemptive 0 1 3 6 9 13
d. Gantt chart untuk round robin 4 1 2 1 4 4 1 2
5.      First Come First Serve
Waiting Time
P1 = 0
P2 = 10
P3 = 11
P4 = 13
P5 = 14
Average Waiting Time
AVG = 0+10+11+13+14/5
            AVG = 9.6 ms

SJF (non-Preemptive)
Waiting Time
P1 = 9
P2 = 0
P3 = 2
P4 = 1
P5 = 4


Average
Waiting Time
AVG = 9+0+2+1+4 / 5
AVG = 3.2ms

Prioritas Non Preemptive
Waiting Time
P1 = 6
P2 = 0
P3 = 16
P4 = 18
P5 = 1
Average
 Waiting Time
AVG = 41 / 5
AVG = 8.2ms

Round Robin
Waiting Time
P1 = 0
P2 = 4
P3 = 5
P4 = 7
P5 = 8
P1=12
P5=16
P1=17
Average
Waiting Time
AVG = 0+4+5+7+8+12+16+17/8
            AVG = 11 ms

6.      a.          FCFS
Penjadwalan ini tidak berprioritas
Penjadualan ini tidak peduli apakah burst time-nya panjang atau pendek, sebuah proses yang sedang dikerjakan diselesaikan terlebih dahulu barulah proses berikutnya dilayani.
Penjadualan ini cukup adil dalam hal bahasa, karena proses yang datang lebih dulu dikerjakan.
Penjadualan ini cocok digunakan untuk sistem batch yang sangat jarang melakukan interaksi dengan user secara langsung, tapi tidak cocok digunakan untuk sistem interaktif karena tidak member waktu tanggap yang bagus, begitu juga dengan sistem waktu nyata.
b.         Round Robin
Penjadwalan paling tua, sederhana, adil, banyak digunakan algoritmanya dan mudah diimplementasikan.
Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh penjadual berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt by time).
Penjadualan tanpa prioritas.
Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama, sehingga tidak ada proiritas tertentu.
c.     Antrian Multilevel Feedback
Penjadualan berproritas dinamis
Penjadualan ini untuk mencegah banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemroses.
Diberi jatah waktu lebih banyak dalam satu waktu
Penjadualan ini juga menghendaki kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada.

7.      Sebagai contoh, jika kita mengetahui rata-rata 7 proses datang setiap detik, dan normalnya ada14 proses dalam antrian, maka kita bisa menghitung waktu tunggu rata-rata proses dalam antrian(W) sebagai berikut:X = 7 proses/detik, N = 14 proses.Maka W = N/X = 14/7 = 2 detik per proses
8.      Perbedaan:
- Preemptive menggunakan konsep:
* RR (Round Robin)
* SRF (Shortest remaining first)
* PS (Priority Schedulling)
* GS (Guaranteed Schedulling)
- Non- Preemptive menggunakan konsep:
* FIFO (first in first Out) atau FCFS (First come First Server)
* SJR (Shorters job first)
* HRN (Highest ratio Next)
* MFQ (Multiple Feedback Queues)

2 komentar: